Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
30 Maret 2010

Anggaran Penelitian IPTEK kecil dan terus menurun, kapan majunya Indonesia?


kondisi bangsa Indonesia tidak maju-maju bakalan lebih lama lagi kita nikmati, pasalnya anggaran penelitian dan keilmuan pendidikan di negeri indonesia sangat rendah hanya 1,9 persen itupun terus mengalami penurunan

Nilai ekspor Indonesia memang sangat tinggi tetapi hanya menjual bahan mentah. jika digolongkan Indonesi termasuk golongan ketiga.

golongan pertama negara hidup dari inovasi. Negara ini sudah memasarkan hasil teknologi tingkat tinggi, menjual lisensi, bahkan asistensinya (jasa), dan mereka makmur karenanya.

Kedua, negara yang masih bertumpu pada kekayaan alam, namun mulai memberi sentuhan teknologi terhadapnya. Ketiga, negara yang nyaris bergantung penuh pada kekayaan alam.



baca selengkapnya diskusi ini :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3728153

07 April 2009

Effective Electrician Education

Now days, we can say that our life is depends on the electronic devices and transportation. We live our daily life and working with the devices. With the human dependency to the devices, the industries related to the fields are growing rapidly. Of course, with the industries’ growth, we can find so many job opportunities. To use the opportunity, it is an obligation for us to have the qualify education. Unfortunately, to have the best education, we should prepare lots of money and study for years.

If we are hoping for the fast and effective education, we can join rosedaletech.org as the experienced electrician schools. The school was build on 1949 and the experience guarantees the education quality given to the student. With them, we can get the effective education, we do not have to spend for years because it only last for 2 years. There, we can choose some programs and two of it are the auto program and electrical programs. The experienced instructors will give us the valuable materials to be applied when we are working. When we finish the education, we will get the electrician certification.

To help the student find the suitable job, they also have the placement program, so we can start our electrician careers directly from the school. With the experience on serving the society, they realize that there are so much competence people with less money to get good education, with that way; they provide the financial aid so all people can get the same education.
21 Agustus 2008

Mitral Valve Malfunction and How to Handle It

Mitral Valve is a dual flap valve in the heart with a function to control the blood’s flow in our heart. If it function didn’t act normally and caused a backflow, the sufferer will get a mitral valve prolapse, causing an audible heart murmur during auscultation. The malfunction of the mitral valve will also make the heart muscle become weaker and possible lead to congestive heart failure

Umm.edu is the complete source if you want to learn more about the symptoms and how to handle it. In this website you will find out that the best place for mital valve treatment is University of Maryland Medical center. This Heart Center has been respected locally and nationally as a forerunner in medical and surgical techniques for the most difficult cardiac cases and has the best cardiac surgeons that will do the best to give the patients mitral valve repair than the mitral valve replacement surgery.

The mitral valve replacement is not recommended because infection of the prosthetic valve can occur in an artificial mitral valve. You can read the success stories and testimonials from the current mitral valve patients of this heart center and find out that about 92 % of the patients in this heart center have their valved repaired instead of replaced.
20 Juli 2008

download Buku Pelajaran SD hingga SMK gratis

Meski saat ini dunia pendidikan lagi ramai dengan isu biaya sekolah (link ke review) yang mahal tetapi visi pendidikan indonesia murah tetap harus direalisasikan. syukurlah sekarang depdiknas telah membuat terobosan baru dalam bidang pendidikan yaitu pengadaan buku murah atau bahkan gratis jika mendownload dan mencetak sendiri. yang tidak gratis adalah ongkos cetaknya, kecuali sekolah mau cetak buku sendiri & membagikannya secara gratis kepada
siswanya.

terobosan ini berupa file buku digital seperti buku pelajaran bahasa , akuntansi yang bisa didownload secara gratis di situs depdiknas yaitu bse.depdiknas.go.id, siapapun bebas menggandakan, juga memperdagangkan tetapi dengan ketentuan :

1. Pengganda dan/atau penjual berkewarganegaraan Indonesia atau berbadan hukum di wilayah Indonesia;
2. Mencantumkan identitas diri pada halaman prelim bagi buku-buku yang diperdagangkan/disebarluaskan;
3. Spesifikasi buku teks pelajaran hasil penggandaan untuk diperdagangkan harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor ?. tanggal??;
4. Harga Jual buku teks pelajaran yang dapat digandakan untuk diperdagangkan tidak boleh melebihi Harga Eceran
Tertinggi (HET) yang tertuang dalam Peraturan Mendiknas Nomor ?. tanggal??
5. Buku teks pelajaran yang digandakan untuk diperdagangkan harus mencantumkan harga jual buku pada kulit sisi luar
buku bagian belakang.
6. Pengguna wajib mentaati butir-butir kesepakatan ini dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
Jika sepakat dengan ketentuan diatas maka tinggal cari buku apa saja yang dibutuhkan. Untuk informasi lebih jelas
kunjungi situsnya di:
http://bse.depdiknas.go.id
update : beberapa hari ini proses download bermasalah, semoga sudah diperbaiki lagi.
19 Juli 2008

IAFL Translation and Interpretation Service

Need help in translating and understanding India language and other Asian language? aflindia.com will help you if you. This website has experience in India translation service and West Asian markets since 1989. With accurate and culturally appropriate translations, this website has been number one choice for various companies in India and across the world. The services are including translation India, English, Arabic, Persian, Nepali, Tibetan, Myanmarese (Burmese),and dialect such as Dari, ,Punjabi, Bengali, Gujarati , Marathi, Tamil, Telugu, Kannada, Malayalam, Singhalese, Bodo (Boro), Sanskrit, Assamese, Kashmiri (Koshur), Konkani, Oriya, Dogri, Manipuri (Meitei), Sindhi, etc.
Not only translations, this website also provides related services such as subtitling, DTP, etc in Indian and other languages. If you have business in Middle East, you will need their Arabic
translation
service. They response up to 95% of all emails within 1 hour, and all you need just contact them one-or by phone/fax and get free quotes.

Their qualified translator starts work only after researching all specialized vocabulary which requires translation. It's all proofread and edited by second translator to ensure the text is perfect and no mistake. The translation can be asked in Word files format or other popular file format and the entire document are handled with totaldiscretion
07 Februari 2008

Implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi

طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Pendidikan dan keterampilan di era globalisasi merupakan urgensi yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, perkembangan zaman dan kemajuan tekonologi menuntut keilmuan yang kompetitif dan kompetensif, karena jika tidak bangsa ini akan menjadi bola pimpong teknologi dan kemajuan jaman yang terus berubah. Hal ini menjadi sangat esensial dalam menyongsong kehidupan yang lebih layak dan berwibawa. Oleh karena itu pula, mencari ilmu kejenjang yang lebih tinggi menjadi wajib. Kewajiban menuntut ilmu yang awalnya tidak wajib kemudian menjadi wajib, dijelaskan oleh Ibrahim bin isma'il 1:

اعلام بانه لايفترض على كل مسلم ومسلمة طلب كل علم وانما يفترض عليه طلب علم الحال كما يقال افضل العلم علم الحال وافضل العمل حفظ الحال ويفترض على المسلم طلب علم مايقع له في حاله في ايّ حال كان....

Demikian juga seperti yang dikatakan oleh Quraish Sihab; "Ilmu serta hasil pemikiran para intelektual baru akan relevan, sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan segala aspek kehidupan yang terus berkembang dan meningkat, bila dirangkaikan dengan segi-segi praktis (teknologi) " 2

Namun dalam perkembangannya, pendidikan di semua rata-rata perguruan tinggi mengalami kendala, dari mahalnya pendidikan, adminimistrasi yang amburadul, sarana dan prasarana yang kurang mendukung sampai dengan kemampuan dan keprofesionalan tenaga pengajar yang perlu dipertanyakan. Kendala-kendala tersebut terkadang sangat mengecewakan para pencari ilmu yang telah memutuskan diri menjadi mahasiswa. Sehingga menjadi ironis, karena tidak sedikit dari mahasiswa yang tidak dapat ditarik manfa'at oleh masyarakat akan kecerdasan intelektualitasnya dalam memberikan perumusan dan penjabaran masalah yang kerap terjadi di lingkunagn masyarakat, selaras dengan artikulasi dan hakikat pengabdian mahasiswa yang berfungsi sebagai filter dan pendamping masyarakat (agent of change) ataupun sebagai audio visual transformasi .

Efektifitas dan efesiensi transfer keilmuan akan menjadi relevan apabila ada singkronisasi antara lembaga dan mahasiswa dalam penghormatannya akan hak dan kewajiban, artinya selain dosen yang betul-betul memiliki skill dan professionalisme membimbing mahasiswa, lembaga juga dituntut akan penyediaan sarana dan prasarana yang representative yaitu sesuai dengan perkembangan teknologi dan perubahan jaman, sebagai penunjang proses mencetak mahasiswa yang memiliki life skills, kompetitif, berakhlakul karimah dan bertakwa kepada Allah, SWT. Di sisi lain, mahasiswa harus pro aktif dalam mengintensifikasikan keilmuannya, seperti membaca, menulis, diskusi dan bentuk-bentuk penelitian ilmiah lainnya, yang tentunya dengan tidak bersikap eskapisme dari tanggung jawab kepada pihak lembaga penyelenggara pendidikan. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, system dan management transfer pendidikan dapat tercapai, menurut Ali bin Abi Tholib, ra., harus memenuhi enam syarat, yang tertuang dalam syairnya :3

الا لا تنال العلم الا بستّة # سأنبيك عن مجموعها ببيا
ذكاء وحرص واصطبار وبلغة # وإرشاد استاذ وطول زمان

Tanpa menanggalkan Al Quran dan Al Hadits, kita dituntut untuk terus berpacu menuju tercapainya cita-cita social sesuai dengan kebutuhan. Seperti yang ditulis oleh Sir Said Ahmad Khan " …. Kita harus meniru orang arab zaman dahulu, yang tidak takut akan kehilangan Imannya karena mempelajari kitab pythagoras "4. Demikianlah ikhtiyar keilmuan yang seharusnya, penataan nilai-nilai social dan disiplin ilmu harus di dasarkan pada niat, semangat dan system management yang benar dan kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, mahasiswa dituntut Mengamalkan dan MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DARMA PERGURUAN TINGGI secara baik dan benar, tetapi hal ini menjadi sangat aneh, karena jangankan untuk mengamalkan, setelah didasarkan pada fakta empiris, ternyata 80% MAHASISWA TIDAK HAFAL TRI DARMA PERGURUAN TINGGI, sehingga Ibarat Awan Tidak Menghasilkan Hujan. Sungguh terlaaaluu !

Oleh : Huzaini Muddin
04 Januari 2008

Jangan Serahkan nasib anak-anak pada Teve


Kini televisi bukan merupakan barang mewah lagi, hampir tiap keluarga atau bahkan tiap kamar kelurga memiliki TV. Tidak seperti dulu ketika televisi hanya dimiliki satu orang di sebuah RT di kampung. orang-orang satu RT harus berdesak-desakan di dalam rumah pemilik TV demi menyaksikan "The legend of the Condor Heroes" film serial perdana sebuah stasiun Televisi swasta saat itu. tapi sekarang kita akan terkejut, berbagai penelitian akhir-akhir ini menyimpulkan bahwa menonton TV dalam waktu lama mempengaruhi pertumbuhan kecerdasan dan jiwa anak

Sebenarnya telah banyak tokoh dan pakar yang berbicara tentang dampak negatif tayangan televisi. Ada yang bilang, Televisi itu isinya 99% sampah. Saya juga pernah mendengar seorang ustadz juga bilang, televisi itu mirip dengan -maaf- pantat ayam, paginya bertelur selanjutnya cuma buang kotoran, televisi paginya siraman rohani-ibarat telur- acara selanjutnya gak ada manfaatnya-kotoran. Tapi karena orang sekarang cenderung ilmiah dan rasionalis, hanya ucapan saja tanpa bukti ilmiah tentu tidak begitu saja percaya.

Kini, dampak negatif televisi telah terbukti. Hasil penelitian bertahun-tahun yang dilakukan oleh banyak lembaga penelitian di berbagai negara menunjukkan hasil yang sama bahwa banyak menonton televisi memberikan dampak yang buruk khususnya bagi perkembangan otak dan jiwa anak-anak karena sifatnya tayangan televisi yang lebih bersifat pasif dan non interactive process. TV betul-betul memukau indera sang anak untuk menontonnya, mereka tahan berjam-jam untuk menontonnya. Bahkan bagi orang tua hal ini merupakan pertolongan, TV bisa menjadi babbysitter. Biar diam, anak-anak didudukkan di depan TV sehingga orang tua bisa bebas melanjutkan kesibukannya tanpa merasa terganggu.

KENAPA ORANG TUA MEMBIARKAN ANAK MENONTON TV ?
Orang tua begitu pragmatis, menganggap punya alasan yang tepat membiarkan anaknya menonton TV dengan bebas. Berikut alasannya :

  1. alasan yang 'tepat' agar anak-anak agar diam sehingga orang tua bisa menjalankan kesibukannya tanpa terganggu.
  2. agar anak tidak banyak keluar 'menjaga mereka di rumah' karena dianggap lebih aman, meski kenyataanya anak menjadi pasif, tidak mau bersosialisasi dan cenderung diam di luar
  3. menganggap TV mampu memberikan pengetahuan dan wawasan bagi anak, kenyataannya sangat jarang sekali program yang bersifat mendidik dan menghibur(edutainment) kebanyakan acara TV hanya profit oriented.
BEBERAPA PENELITIAN PENGARUH TV TERHADAP ANAK
Penelitian tentang dampak buruk televisi terhadap perkembangan anak sudah dilakukan cukup lama, kini upaya itu telah menunjukkan hasil. Berikut hasil penelitiannya :
  1. Dipublikasikan oleh Archieves of Pediatrics & Adolescent Medicine(4/7/2005), berdasarkan data sebuah penelitian sekitar 1.800 anak-anak di AS yang terwakili secara nasional. Anak-anak yang nonton TV lebih dari 3 jam setiap hari sebelum usia 3 tahun terlihat memiliki kemunduran akademis dan intelegensi saat berusia 6 hingga 7 tahun daripada anak-anak yang lebih sedikit menonton TV.
  2. (ANTARA News, Desember 2007) - Televisi secara mendasar tidak baik bagi otak bayi, demikian dikatakan oleh sejumlah dokter spesialis yang dimuat dalam majalah kedokteran Jerman awal pekan ini. Bahkan acara khusus televisi dan DVD rancangan khusus bagi bayi yang mengklaim dapat meningkatkan perkembangan otak secara nyata lebih membawa pengaruh buruk bagi perkembangan otak bayi," demikian pernyataan dokter ahli yang dimuat dalam majalah Neu-Isenburg.
  3. Berdasarkan penelitian Dina Borzekowski dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan Dr. Thomas Robinson dari Stanford University di Kalifornia, anak-anak yang memiliki TV di ruang tidurnya tapi tidak memiliki komputer memperoleh nilai yang lebih rendah daripada yang tidak memiliki TV tapi memiliki komputer.
  4. Hasil penelitian lain yang dilakukan Hancox RJ. Association of Television Viewing During Chilhood with Poor Educational Achievement tentang kebiasaan menonton TV saat berusia 5-15 tahun pada orang-orang berusia 26 tahun. Peserta yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi menonton TV rata-rata kurang dari 2 jam sehari saat anak-anak, dibandingkan dengan yang hanya menyelesaikan pendidikan menengah (SMA) yang rata-rata 2,5 jam sehari.
KATA PAKAR LAINNYA TENTANG DAMPAK TV

Menurut Psikolog UI Prof Dr Fawzia Aswin Hadis, besarnya pengaruh TV pada anak karena memang berada pada fase meniru. Anak adalah imitator ulung, tidak dikhawatirkan jika yang ditiru adegan dan perilaku yang positif. Tapi, KENYATAANNYA, JUSTRU PERILAKU NEGATIF YANG SANGAT MENARIK BAGI ANAK UNTUK DITIRU

PENGARUH NEGATIF TV LAINNYA
  1. Dari segi kesehatan, anak yang sering nonton TV cenderung memiliki masalah kegemukan. Karena sering anak suka nonton TV sambil makan snack atau makanan ringan terlalu banyak. Selain itu pembakaran kalori menjadi lebih sedikit karena metabolisme turun hingga dibawah rata-rata dibanding jika mereka aktif bermain.
  2. Anak-anak menjadi lebih konsumtif akibat terpengaruh iklan
  3. Anak-anak yang banyak menonton TV lebih agresif daripada yang jarang
  4. Anak menjadi lebih pasif dan yang ekstrim menjadi antisosial, karena waktu bermain dan berkomunikasi sosial dengan anak-anak lainnya berkurang padahal usia anak-anak adalah waktu yang penting untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi sosial dengan teman atau orang lain
PENGARUH POSITIF TV
Meskipun Tidak terlalu banyak manfaat positif TV bagi anak, tapi ia juga mempunyai segi-segi positif tapi jika orang tua bisa mengontrol anaknya dalam menonton TV. Orang tua bisa mengikuti saran-saran berikut ini.

SARAN BAGI ORANG TUA
  1. Tidak menyediakan TV di kamar tidur anak, ganti aja dengan komputer.
  2. Tidak membiarkan anak menonton sambil makan.
  3. Tidak memberi kesempatan anak menonton TV sebelum sekolah - Pagi.
  4. Untuk anak umur kurang 2 tahun, sebaiknya tidak banyak menonton TV. Sedangkan bagi anak yang lebih tua jangan menonton TV lebih dari dua jam sehari.
  5. Pilih program yang sesuai yang layak ditonton dan ajari anak untuk mematikan TV saat program yang dipilih selesai. Khusus di Indonesia, banyak sinetron mempertontonkan adegan-adegan kekerasan atau perkelahian, kecengengan, mimpi-mimpi, keserakahan, pemerasan, penganiayaan kepada yang lemah, amarah, tipu daya, pergaulan bebas dan tahayul -meskipun tema yang diangkat tentang agama- jika dibiarkan dapat memberi dampak buruk pada perilaku sosial dan pendidikan anak.
  6. Jangan membiarkan anak menonton TV sendirian, dampingi dan ajaklah anak membahas: Apakah kata-kata kasar atau kotor yang diucapkan patut ditiru? Apakah perilaku kekerasan itu layak dicontoh? Apakah setiap masalah harus diselesaikan dengan berkelahi? Diskusikan dan bandingkan nilai-nilai yang ada dalam TV dengan nilai agama dan moral..
  7. yang lebih penting lagi adalah anak-anak punya waktu cukup untuk bermain dengan teman-temannya, membaca cerita dan istirahan/tidur, berjalan-jalan, dan belajar tentang segala hal.
Nah, apakah kita rela menyerahkan nasib pertumbuhan mental dan kecerdasan anak-anak dirumah kita kepada televisi yang di AS sekarang lebih banyak disebut sebagai "kotak idiot" ?. Berikan mereka waktu untuk bermain dengan teman-teman mereka yang sebaya agar menjadikan mereka lebih aktif, mampu berkomunikasi dan memiliki kepekaan sosial dengan teman maupun orang lain disekitar mereka. Menjadi pintar secara IQ kini tidaklah cukup. Banyak orang-orang cerdas IQnya semata tapi akhirnya memiliki kegemaran meledakkan bom di kota, menembaki teman-temannya disekolah, membuat Virus perusak komputer sehingga merugikan banyak orang di seluruh dunia, dan kegemaran tidak wajar lainnya dengan tujuan untuk menunjukkan eksistensi dirinya secara keliru. Tidak mudah memang mendidik anak agar sesuai harapan, tetapi dengan kesabaran dan ketekunan suatu saat kita bisa memetik buahnya.

Referensi :
Antara News | Desember 2007
Majalah SINERGI | Edisi VI | Desember 2007
Kompas | Juli 2005
19 Desember 2007

MAHASISWA DAN PROBLEMATIKANYA

Mahasiswa dan Pengertiannya

mahasiswa akuntansiSecara empirik, mahasiswa telah mendorong berbagai perubahan diseluruh sendi kehidupan masyarakat, terutama dalam menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan jaman yang terus berpacu dengan tekhnologi. Sejarah juga tidak menafikan prestasi yang diraih dalam pembangunan fisik maupun mental masyarakat, berbagai perubahan yang digulirkan oleh mahasiswa telah mengantarkan kondisi sosial, politik dan ekonomi pada iklim peradaban yang lebih baik.

Dalam pengertian sehari-hari Mahasiswa adalah orang yang memperdalam keilmuannya di sebuah lembaga sekolah tinggi formal. Dalam perngertian awam, mahasiswa sering dianggap orang yang serba bisa, orang berpendidikan, dan memiliki intlektualitas yang tinggi, sehingga acap kali dijadikan rujukan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di masarakat awam. Persepsi tersebut tidak keseluruhan benar, karena meskipun mahasiswa adalah kaum intelektual secara obyektif, secara subyektif Mahasiswa memiliki kapasitas keilmuan yang terbatas sesuai bidang yang ditempuh di sekolah tinggi.

Namun demikian, Mahasiswa belum sepenuhnya dianggap belum mampu bersikap pragmatis, kritis dan inovatif dalam partisipasinya membangun intelektualitas masyarakat, bahkan masih banyak mahasiswa yang belum mampu melakukan kajian-kajian kritis secara ilmiah terhadap perkembangan social, budaya, politik dan ekonomi, baik intra maupun ekstra kampus. Hal ini didasarkan pada kenyataan-kenyatan yang ada, yakni rendahnya kegemaran membaca, menulis, berdiskusi dan mengikuti seminar atau kajian-kajian ilmiah lainnya. Bahkan tidak sedikit kita jumpai mahasiswa yang belum mampu memanifestasikan intelektualitasnya secara ilmiah baik dalam pembangunan mental pribadinya maupun kepada lingkungan sekitarnya.

Hal ini disebabkan beberapa factor, salah satunya adalah adanya tujuan-tujuan ketika mereka memutuskan untuk menjadi mahasiswa, ada yang bertujuan murni menghilagkan kebodohan dirinya sehingga dia datang, duduk manis yang kemudian pulang setelah dosennya menutup jam kuliahnya, kurangnya rangsangan akan pentingnya berorganisasi sehingga tidak terpupuk dalam dirinya jiwa militan untuk terus melakukan kajian-kajian kritis terhadap realitas kehidupan yang terus berkembang dan berubah, atau mungkin mereka kuliah hanya ingin mencari gelar, tilte atau ijazah demi kelangsungan kariernya, atau bahkan mencari jodoh semata dan ada juga kuliah karena takut dibilang pengangguran. Factor lain adalah kurangnya sarana dan prasarana atau fasilitas yang disediakan oleh pihak lembaga kurang representative dilihat dari segi perkembangan dan kemajuan sehingga mahasiswa tidak mampu berkompetensi di bidangnya.

Berangkat dari kenyataan tersebut maka dapat disimpulkan, tidak semua mahasiswa dapat diharapkan secara optimal. Namun bagaimanapun mahasiswa diharapkan dapat menempatkan dirinya pada posisi pembangunan sesuai dengan kemampuan atau keahlianya adalah sikap yang paling tepat dalam partisipasinya mengisi pembangunan.

Ruang Lingkup Mahasiswa

Aktivitas-aktivitas mahasiswa selain membaca, menulis, berdiskusi dan melakukan penelitian atau kajian-kajian ilmiah, mahasiswa juga berkewajiban mengabdikan diri pada masyarakat. Artinya aktivitas mahasiswa tidak terbatas pada lingkup kampus saja , namun lebih dari pada itu mahasiswa dituntut memanifestasikan dan mencurahkan intelektualnya kepada lingkungan masyarakat, sehingga dapat ditarik darinya manfa'at demi terselenggaranya pembangunan manusia seutuhnya dalam berbangsa dan bernegara dan terus melakukan pergerakan menuju arah perbaikan baik secara structural maupun cultural.

Organisasi dan Mahasiswa

Mahasiswa dan Organisasi adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan karena mahasiswa membutuhkan wadah untuk mengembangkan intelektualnya, menyalurkan ide dan aspirasinya, fasilitas dalam pergerakannya dan sarana dalam berinteraktif, berkomunikasi dengan komunitasnya dan masyarakat baik intra maupun ekstra kampus. Disini mahasiswa akan menuangkan segala pemikiran dan merealisasikannya sebagai proses pembelajaran intelektual dan keilmuan yang telah dimilikinya.

Organisasi tidak akan berfungsi dengan efektif tanpa adanya organisatoris yang meliki ide pemikiran-pemikiran brilian yang terus memperjuangkan kelangsungan hidup organisasi. Artinya Mahasiswa membutuhkan wadah atau sarana, Organisasi menjadi hidup dengan mahasiswa. Intinya semua saling membutuhkan baik organisasi yang akan dijalankan sesuai visi dan misi maupun mahasiswa itu sendiri yang menjalankan organisasi tersebut.

Lembaga dan Mahasiswa

Berdirinya lembaga-lembaga pendidikan di belahan dunia bertujuan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tercipta kedamaian, tegaknya keadilan dan terbebasnya manusia dari belenggu kebodohan yang membawa pada keterbelakangan. Pelayanan lembaga pendidikan terhadap masyarakat telah membawa perubahan tata nilai social dan budaya, cara berfikir, bertindak dan menyelesaikan probelamatika kehidupan lebih dewasa. Lembaga pendidikan telah terbukti mengantarkan manusia pada peradaban social yang lebih terhormat dan bermartabat.

Lembaga Pendidikan adalah fasilitas atau sarana belajar mengajar secara formal dalam pembangunan pendidikan mental, pengembangan kreatifitas keilmuan, melatih dan membimbing tata cara normatif bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Lembaga dituntut untuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai dan representative sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Kelengkapan fasilitas merupakan urgensi yang tidak bisa ditawar, melihat cepatnya kebutuhan masyarakat kampus yang terus berubah dan meningkat, contoh konkretnya adalah dosen yang profesional dan kompeten dibidagnya, karena dosen adalah fasilitas belajar yang menjadi rujukan utama para mahasiswa, selain itu perpustakaan kampus dan lab-lab penunjang lainnya.
Tanggung jawab sebagai penyelenggara perkuliahan sangatlah berat. Profesionalitas dan kebijakan menejemen pihak pengelola sangat mempengaruhi aktivitas dalam proses belajar mahasiswa baik secara langsung maupun tidak langsung,. hal ini disebabkan tingkat kedewasaan berfikir mahasiswa yang terus menuntut transparansi menejement pihak kampus (lembaga). Sinkronisasi kerja sama yang berkesenambungan serta konsistensi dalam memahami hak dan kewajiban antara lembaga dan mahasiswa akan membawa harmonisasi proses belajar dan mengajar di kampus yang bertujuan mencerdaskan mahasiswa dalam pembangunan mental berbangsa dan bernegara.

Peran dan Tanggung jawab Intelektual Mahasiswa

Dari uraian di atas jelas mahasiswa dituntut, PERTAMA, terus menerus mempelajari dan memperdalam keilmuan dalam rangka mengamalkan dan menjabarkan atau menterjemahkan nilai-nilainya agar dapat ditarik darinya manfa'at untuk disumbangkan kepada masyarakat yang terus berkembang, berubah dan meningkat kebutuhan-kebutuhannya. KEDUA, Mahasiswa juga dituntut bersikap kritis dan terus mengamati kenyataan-kenyataan social, peka terhadap kebutuhan lingkungan, meskipun hal ini mengandung konskuensi bahwa peran mahasiswa tidak terbatas pada perumusan masalah dan pengarah tujuan-tujuan, tetapi sekaligus memberikan contoh pelaksanaan serta sosialisasinya.

Peran dan tanggung jawab tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Bidang Sosial dan Budaya
Apa arti perubahan masyarakat (social change) yang terjadi dalam kehidupan kolektif kita? Apa yang harus dilestarikan, dan apa yang harus dibuang? Bagaimana prosesnya? Seorang pakar social dan budaya pada masa kerajaan maja pahit yaitu Empu Tantular dengan konsep Bhineka Tunggal Ika telah memberikan respond pluaralitas social dan cultural. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta mengakui eksistensi dan identitas pihak-pihak lain merupakan sarat mutlak demi menciptakan harmonisasi social. Di sini para intelektual diharapkan dapat menjadi control social dan berpartisipasi dalam memelihara kebudayaan bangsa juga menjadi filter masuknya budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Di sini Mahasiswa dituntut mampu menjelaskan dan menterjemahkan bahwa keragaman social dan budaya bukan berarti perpecahan yang mengarah pada terciptannya sekte-sekte cultural dan mementingkan golongan. Artinya mahasiswa harus terjun secara langsung berbaur dengan masyarakat tanpa melihat latar belakang social dan budaya, mengenal dan memahami keinginan tradisionalisme yang diinginkan, serta mengarahkan pada pada budaya social yang sesuai dengan kepribadian bangsa yaitu melestarikan yang baik dan mengambil yang lebih baik.

2. Bidang Politik.
Stabilitas politik nasional merupakan urgensi yang mutlak didambakan oleh seluruh masyarakat. Dengan ini, mahasiswa dituntut oleh kemampuan ilmiahnya untuk menciptakan stabilitas politik, memeliharanya serta menanggulangi problem-problem politik yang dapat mengeruhkan stabilitas tersebut.

3. Bidang Ekonomi.
Bidang ini memerlukan usaha pengembangan ekonomi yang adil dan merata secara konseptual maupun actual, sehingga dapat dirasakan oleh semua pihak. Bidang ini menuntut mahasiswa memikirkan dan mengusahakan penjabaran ide-ide kebijakan ekonomi agar terlepas dari kejahatan-kejahatan ekonomi yang hanya memperkaya kelompok atau perorangan. Selain daripada itu mahasiswa juga dituntut mampu mengembangkan sumberdaya manusia, memfasilitasi masyarakat menuju kemandirian dengan terus menanamkam jiwa-jiwa interprenuership.

Bagaimana Mahasiswa diterima Masyarakat.

Masyarakat telah memiliki pemikiran tentang kedudukan mahasiswa dalam stratifikasi social dan mengambil kebijaksanaan sendiri dalam menilai mahasiswa. Mobilitas social dan budaya oleh mahasiswa menjadikan responsive masyarakat sangat positif. Permasalahannya sekarang adalah bagaiman mahasiswa diterjemahkan? dan bagaimana mahasiswa menterjemahkan pribadinya sebagai anggota masyarakat?

Secara umum keberadaan mahasiswa mendapatkan respon positif, mobilisasi dan control pembangunan menjadikan kredilbilitas mahasiswa sangat populis di tengah-tengah pembangunan fisik maupun mental. Kegiatan yang bersifat partisipatif harus sesuai dengan kebutuhan dan tidak melawan arus social dan budaya masarakat, upaya untuk mengoptimalisasikan sumber daya dan menggali potensi masyarakat adalah dengan mengusahakan keseimbangan cultural semaksimal mungkin. Mahasiswa harus senantiasa mendampingi masyarakat dan menanamkan nilai-nilai normative sebagai insane yang berpendidikan dan hidup di tengah masyarakat sudah semestinya mahasiswa dapat memberikan kemaslahatan bukan kemudlaratan atau memprofokasi kearah yang konfrontatif dengan kebudayaan bangsa.

Memahasiswakan Mahasiswa

Mahasiswa juga manusia yang membutuhkan perhatian. Tanpa mengurangi nilai-nilai kemanusiaan dalam hak dan kewajibannya baik intra maupun ekstra kampus. Bentuk perhatian tersebut yaitu dengan memberikan penilaian yang sesuai artinya hak berbicara dan tidak menutup dialogh dengan mahasiwa mengenai berbagai kebijakan secara umum yang berhubungan dengan tata nilai social, budaya, politik dan ekonomi.

Dalam hubungannya dengan pihak kampus, mahasiswa dan pihak lembaga diharapkan membuka dialogh dalam mengambil kebijakan menejement kelembagaan demi terciptanya keharmonisan dan kenyamanan dalam kelangsungan proses belajar mengajar. Kalau kita bisa flasback lagi dalam pengertiannya apasih yang dinamakan mahasiswa? Apakah anda sudah merasa kita menjadi mahasiswa yang sebenar-benarnya mahasiswa?

Tentunya banyak sekali opini-opini yang akan diperoleh dari pertanyaan diatas baik opini yang positif yang dapat membangun intelektual mahasiswa maupun opini negatif yang mungkin setidaknya dapat menjadi cambuk bagi mahasiswa untuk membenahii dirinya sendiri.
Oleh : Huzaini Muddin (Mahasiswa AAk Jember Tahun 2006)
20 November 2007

Umbul-Umbul Banyuwangi Go International ?

benar-benar tidak menyangka kalau lagu umbul-umbul yang sering dinyanyikan pelajar maupun mahasiswa di Banyuwangi berjudul "Umbul-Umbul Blambangan" kini berhasil mengukir prestasi international. wuih, sekarang group paduan suara kampus STAI Ibrahimy pasti tambah semangat latihannya :). walaupun saya bukan orang asli Banyuwangi tentu saya turut berbangga juga atas prestasi ini karena saya pun juga pernah menyanyikannya ketika masih sekolah. memang sudah sepantasnya Banyuwangi mendapatkan pengakuan internasional karena sebenarnya begitu banyak kebudayaan yang dimiliki Banyuwangi dan hingga kini belum sepenuhnya dikenal masyarakat. bahkan saya kira kebudayaan dan pariwisata di Banyuwangi tidak kalah dengan yang ada di Bali. perbedaannya adalah Bali begitu dikenal secara internasional karena masyarakatnya begitu menjaga kebudayaan sehingga ketika kebudayaan mereka diperkenalkan ke dunia dan datang ke tempat mereka dunia betul-betul melihat apa yang pernah didengar tentang keunikan dan keindahan Bali. Sedangkan di Banyuwangi meskipun ada pantai plengkung yang dikenal sebagai G-Land salah satu tempat surfing terbaik dunia, dunia tidak tahu bahwa itu adalah Banyuwangi. bahkan bisa jadi para wisatawan yang datang akan menganggap G-land itu adalah Bali karena mereka harus melewati Bali terlebih dahulu. begitu halnya dengan kebudayaan yang dimiliki, Banyuwangi begitu unik dan khas seperti bahasa, lagu-lagu, kehidupannya dan sebagainya. entah karena kurangnya promosi atau apa, kebudayaan Banyuwangi masih belum begitu dikenal secara nasional maupun Internasional. mungkin harapan besar kita ada di pundak para pelajar dan mahasiswa, semoga saja mereka bisa melestarikan kebudayaan mereka dan mempromosikan dan memperkenalkan tentang seperti apa Banyuwangi itu. walaupun bukan warga Banyuwangi, nyatanya mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil melambungkan lagu daerah Banyuwangi ke level Intenasional. tentunya putra-putri asli Banyuwangi tidak kalah dengan mereka kan?. Banyuwangi Jenggirat Tangi !


Sumber : http://www.jawapos.co.id