03 Desember 2007

tidak cukup pakai kondom

HIV sudah lama menjadi salah satu ancaman manusia yang sangat mengerikan. di dunia setiap tahun jutaan manusia terinfeksi dan ribuan diantaranya meninggal dunia. Di Indonesia bahkan berkembang lebih pesat. segala upaya telah dilakukan oleh dunia untuk mengatasi bencana ini dengan memberi peringatan kepada akan bahaya AIDS, mengurangi penyebab tersebarnya HIV yaitu seks bebas dan penggunaan bersama jarum suntik yang sebagian besar dilakukan pecandu narkoba.
Peringatan hari AIDS sedunia yang jatuh awal bulan desember ini seharusnya menjadi momen yang tepat untuk mengingatkan kembali pemahaman kita tentang bahaya Aids dan HIV. HIV tersebar dengan berbagai macam penyebab, sebab yang paling banyak adalah hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik secara bergantian oleh pecandu narkoba. agar kita terhindar dari resiko terjangkit HIV cara yang paling tepat adalah tidak melakukan kegiatan tersebut. jika tidak bisa maka menurut para ahli kesehatan adalah dengan melakukan secara aman meskipun saya termasuk yang tidak sepakat dengan cara ini. melakukan secara aman dalam arti menggunakan kondom atau tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian.
sebagian upaya ini memang berhasil menurunkan laju perkembangan infeksi HIV, tetapi beberapa negara-negara epidemi HIV justru mengalami peningkatan yang pesat. tahun 2007 ini Indonesia dan Vietnam merupakan negara yang pertumbuhannya tercepat se ASIA dikala negara lainnya seperti kambodia, Myanmar, dan Thailand cenderung turun. fakta ini berdasarkan laporan yang dipublikan badan khusus penanganan HIV AIDS PBB UNAIDS (www.unaids.org) akhir bulan nopember lalu. "Kita risau, tren masih meningkat. Banyak negara sudah turun,.." demikian wapres Yusuf Kalla mengungkapkan keresahannya menanggapi laporan tersebu dalam pidato saat melepas peserta jalan santai Stop AIDS Start Running di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (2/12) kemarin (metroTV).
mungkin pemerintah bisa mengelak atas kegagalannya dalam mengatasi masalah HIV ini dengan berdalih dominasi penyebaran HIV di Indonesia ada di Papua yang notabene kesadaran dan pendidikan mereka tentang bahaya HIV sangat rendah. ungkapan yang juga pernah disampaikan ketika pemerintah gagal mengurangi laju penyebaran flu burung beberapa bulan lalu dengan alasan wilayah Indonesia yang begitu luas sehingga menyulitkan pengawasan dan pengendalian dengan minimnya dukungan tenaga kesehatan di berbagai daerah di Indonesia. kita tidak perlu sinis dengan sikap mengeluh pemerintah atas hambatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang memang menjadi tanggung jawabnya, cukup tunjukkan peran aktif kita mencari solusi dan melaksanakan tindakan dalam mengatasi berbagai polemik kita bersama tanpa mengeluh.
hal paling aneh yang sering dilakukan para ahli kesehatan maupun pemerhati HIV dalam mengkampanyekan pencegahan penyebaran HIV kepada masyarakat adalah bobot materi yang disampaikan lebih banyak mengetahkan solusi dari sisi analisa kesehatan tanpa mengkombinasikan solusi yang lebih mendasar lagi. berbagai seminar, lokakarya, artikel dan makalah ilmiah tentang pencegahan HIV dipenuhi dengan materi : gunakan kondom atau kena, pendidikan seks sehat sejak dini tetapi sangat jarang mengkampanyekan : "Haram seks bebas,"Setia pada pasangan" yang merupakan ajaran atau nilai-nilai religius yang tentunya sudah dianut oleh kita penduduk Indonesia-Negara yang penduduknya 90% lebih muslim dan kini merupakan negara dengan pertumbuhan HIV tercepat di ASIA. Tahun 2004 lalu disebuah seminar ""Pergaulan Bebas Remaja di Era Multiedia"" yang di moderatori oleh Roy Suryo saat itu berpredikat Pakar Telematika dan Peneliti Pornografi di Internet dan Dr. Dr Silvia Werdhi Lestari yang cantik dan sangat cerdas menjelaskan berbagai macam penyakit kelamin seperti HIV, Kaki Gajah, Raja Singa, dan lainnya yang sebagian besar diakibatkan kegiatan seks tidak sehat atau seks bebas. tapi sangat disayangkan semua solusi yang disampaikan dalam mencegah berbagai macam penyakit kelamin tersebut hanya dari segi medis. analisa logis yang disampaikan semua hanya mengarah kepada, GUNAKAN KONDOM !.
nyatanya, kampanye penggunaan kondom tidak memberikan cukup solusi yang mendasar dalam mencegah penyebaran HIV. sekali lagi, HIV disebabkan oleh seks bebas dan penggunaan jarum suntik bergantian. jika solusinya adalah hanya 'GUNAKAN KONDOM' bukankah sama sekali tidak mengurangi kegiatan seks bebas tetapi justru membuatnya meningkat. dengan adanya kondom banyak orang sudah tidak kawatir atau takut lagi melakukan kegiatan seks bebas karena mereka terjamin dari HIV. jadi, apakah cukup jika pemerintah hanya menyelenggarakan kegiatan PEKAN KONDOM NASIONAL dengan tujuan MEMPOPULERKAN KONDOM tanpa diimbangi upaya pembangunan nilai-nilai moral dan spiritual yang sudah lama ditinggalkan bangsa ini?. bukankah masalah kemiskinan rakyat karena korupsi, bencana yang akibat kerusakan ekosistem akar permasalahannya sama ?

Posting Komentar