27 November 2007

resensi film " the day after tomorrow"

globalwarmingisu globalwarming atau istilah lainnya climate change atau yang disebut pemanasan global lagi menjadi isu dunia akhir-akhir ini, maklum saja sudah tampak tanda-tanda dampak isu ini seperti cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, cuaca panas dan dingin sangat cepat mengalami pergantian tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. di awal desember 2007 nanti juga akan ada konferensi dunia tentang globalwarming di Bali. nah kalau kamu peduli ama globalwarming dan ingin menambah pengetahuan tentang kemungkinan dampak bencana ini kamu bisa nonton film "the day after tomorrow". kamu bisa sewa VCD/DVD di persewaan VCD/DVD di kota kamu atau nonton aja malam ini pukul 20.00 WIB (27/11) di globalTV, aku aja bakal nonton lagi walaupun sudah pernah nonton lewat VCDnya buat ngingetin tentang bahayanya globalwarming -yang tentunya merupakan akibat dari perbuatan kita-
pokoknya nyesel deh kalau gak nonton film ini, efek dan visualnya sangat bagus dan yang lebih penting adalah ceritanya yang bisa menjadi pelajaran dan membangkitkan rasa tanggung jawab kita terhadap dunia sebagaimana predikat kita manusia sebagai "kholifah di bumi".

Film the day after tomorrow dibuat tahun 2002 disutradai Roland Emmerich dan merupakan film scifi - fiksi ilmiah- menceritakan efek pemanasan global terhadap nasib planet bumi yang kita huni ini. di awal cerita iklim di bumi tiba-tiba menjadi sangat dingin dan badai melanda sebagian daratan Amerika hingga Meksiko. para ilmuwan sebenarnya sudah tahu efek ini dan memang sudah melaporkan ke pemerintahan untuk mengevakuasi warganya tetapi pemerintahan tidak segera melakukan tindakan akan peringatan ini karena lebih memikirkan masalah ekonomi dan politiknya hingga keadaan semakin memburuk dan akhirnya pilihan menjadi semakin sulit. keadaan sama persisnya dengan keadaan sekarang ini dimana negara-negara dunia begitu lambat dalam melakukan tindakan pencegahan globalwarming karena masih memperhitungkan dampaknya terhadap ekonomi global. Amerika serikat tidak mau menandatangani protokol kyoto karena merasa jadi pihak yang paling dirugikan dan menginginkan agar tidak hanya negara maju yang harus bertanggungjawab tetapi juga negara berkembang yang mungkin saat ini belum banyak industri-industri 'perusak lingkungan' tapi suatu saat pasti menjadi negara yang juga penyumbang kerusakan bumi. negara berkembang seperti Indonesia juga tidak mau kalah, Indonesia meminta insentif sebesar 6 Triliun jika menginginkan Indonesia menjaga kelestarian hutannya. barangkali jika bencana ini sudah terjadi tidak ada lagi perdebatan untung-rugi untuk mencegah efek pemanasan global.

seperti di film ini, ketika bencana sudah terjadi satu-satunya yang bisa dilakukan hanya mengevakuasi warganya yang telah terjebab ditengah badai dan salju-akibat bencana ini, bumi hampir kembali ke zaman es. dalam proses evakuasi ini, banyak kepahlawanan yang ditampilkan dari beberapa tokoh peran. Jack (Dennis Quaid) seorang ilmuan climatologist yang memberi peringatan sebelumnya kepada pemerintah tidak bisa berbuat banyak kecuali juga melakukan penyelamatan walaupun proses ini beresiko apalagi putranya yang sedang ikut test ilmiah ketika bencana terjadi juga terjebak disebuah universitas. tentu tidak itu saja masih banyak kepahlawanan lainnya karena sebagaimana kita tahu bencana selalu membawa kepahlawanan manusia. saat itulah kemanusiaan kita diuji.

Oleh : Hanafi

Sumber Gambar: kapanlagi.com

4 komentar:

  1. filmnya memang asyik dan layak ditonton

    BalasHapus
  2. filem na keren bngettttttt....


    ad yabk k 2 gga????

    BalasHapus
  3. film-a Bgus and layak d tnton oleh msyrkat , dan bhwa kita sdar akan pnybab dari pmanasan global . mari kita jaga bumi kita iniii kembali okeyyyy...

    BalasHapus
  4. rizaaa ganjarr adiguna24 Mei, 2009 09:58

    film-a bgus and lyak di tnton oleh msyrkat ,, dan kita sdar dari kita sendiri agar mrnjaga bumi kita ini dari pemanasan global . Saatnya ki ta mulai menjaga bumi ini kembali okeyyyy.....

    BalasHapus